Minggu, 30 Juni 2019

Pertanyaan Random "Pandangan Sesama Jenis"

Menanyakan penuh kepada seseorang mengenai hal apakah adil bagi mereka yang menyukai kita padahal kita sama? Aku menanyakan ini kepada orang lain karena kebetulan (syukurlah) aku menyukai orang yang berbeda-- anehnya aku menanyakan hal tersebut kepada seseorang yang juga sama denganku. Entah, mungkin karena bagiku ini adalah sesuatu yang masih tabu untuk ditanyakan kepada mereka langsung, atau karena dalam pola pikirku pun ini bukan perkara perempuan dan laki-laki tapi ini tentang apa yang kau rasakan pada orang lain.

Ditanyakan pun pada mereka dengan siapa mereka akan meletakkan fokus mata kemudian meresa berdebar diwaktu yang bersamaan merupakan bukan sebuah pilihan. Siapa yang ingin menyukai seseorang dengan simbol toilet yang sama, mengenakan sepatu yang sama atau bahkan jenis underware yang sama? Itu bukan sebuah hal yang "aku akan dan aku ingin". 

Kemudian jika itu dikaitkan dengan takdir dimana sudah ditetapkan garis tangan seseorang untuk seperti apa dia akan terlahir atau melanjutkan hidup? Apa itu benar? Lalu kenapa ada perempuan dan laki-laki? Kenapa tidak semuanya laki-laki atau tidak semuanya perempuan? Pertanyaan ini sama seperti :
" Kenapa kita harus makan saat lapar?"
" Karena tubuh kita butuh asupan dan agar kita tetap sehat"
" Kenapa kita harus tetap sehat? Semua orang tau kalau mereka akan mati"

Aku tidak bilang ini membingungkan, hanya tidak bisa menjadi 100 orang lain selain diri kita. Kita hanya bisa menjadi diri kita sendiri yang "berpura-pura" mengerti tentang orang lain. 

Okay, aku akan kembali ke topik awal dimana sudah menanyakan hal random kepada orang lain yang sebenarnya juga "normal" (normal itu adalah hal yang subjektif. Bagi alien manusia adalah alien), aku menanyakan hal yang paling simple sampai hal yang membuatnya mengeryitkan dahi.

1. Apa pernah memiliki teman yang menyukai sesama jenis?
    Pertanyaanku ini dijawab dengan pertanyaan juga oleh si beliau. "Teman yang bagaimana dulu? Teman itu ada banyak jenisnya, ada yang selalu sama kita setiap saat atau yang cuma sekedar tegur sapa". Kemudian aku menjawab dengan "Oke, kita satukan definisi tentang teman versi aku dulu. Teman itu adalah orang yang kita percayai dan juga percaya dengan kita". 
"Oke jika seperti itu, aku tidak punya", kata dia. 

2.  Bayangkan jika aku adalah satu jenis denganmu kemudian aku mengutarakan perasaan?
   Dulu pernah ada yang suka sama aku satu jenis, tapi itu tidak sampai membuat dia berani bilang langsung namun perhatian dan cara bicaranya aku bisa merasakan ada yang aneh dari teman yang satu ini. Namun, aku menanggapinya dengan biasa saja seolah-olah tidak ada apa-apa dengan begitu dia juga malah jadi biasa aja. 

3. Bagaimana jika perhatiannya justru mengganggu dan justru membuat risih?
   Aku akan bilang langsung. Itu membuat tidak nyaman. Tapi hal ini akan aku lakukan kalau dia sudah berani mengutarakan perasaannya kemudian menjadi bersikap lebih dan mengganggu. Supaya dia bisa lebih ngontrol perasaannya karena dia dan aku tidak akan pernah mungkin bisa. Sebisa mungkin tidak kasar karena mereka--yang aku tau lebih sensitif dari kita. 
   Selagi dia tidak mengutarakan apa-apa aku akan bersikap biasa saja.

4. Dari pertanyaan-pertanyaan barusan itu kalau dia adalah teman, kalau dia adalah orang yang tidak kenal sama sekali bagaimana?
   Lebih mudah lagi, kita tidak perlu peduli, kan? Kita tidak perlu berusaha menjaga perasaan siapa-siapa. Biarkan dia menyukai siapapun. 

5. Apa pandanganmu tentang "kamu" orang yang disukai oleh mereka? Apakah kamu akan memandang aneh?
     Tergantung. 
    Tergantung seperti apa orang yang disukai oleh mereka ini terlihat, apakah dia juga terlihat sama atau terlihat normal. Kalau dia terlihat sama dengan mereka, aku akan mewajarkan mereka untuk menyukai orang tersebut dan bisa jadi mereka akan berpacaran. Tapi kalau orang yang disukai terlihat normal dan tidak mungkin seperti mereka, aku akan memandang ini adalah rasa suka satu sisi saja. Dan justru akan merasa kasihan pada mereka dan kasihan pada orang yang disukai secara bersamaan, hahaha. 
    Bagaimana kita bisa tau orang yang disukai itu normal atau tidak, kadang kita tidak bisa membaca orang lain? "Kita tanya saja pada mereka, orang-orang penyuka sesama jenis itu tau dan bisa membedakan sesamanya".

***

Mereka yang menyukai sesama jenis bukan berarti melakukan hal jahat atau melakukan hal yang salah, menurutku. Yang membuat itu menjadi jahat dan salah adalah reaksi dan perbuatan kita setelah merasa suka. Contohnya seperti ini; suka dengan pasangan orang, suka dengan berbeda agama, perempuan menyukai laki-laki 25 tahun lebih muda, mantan pacar bertemu lagi setelah masing-masing menikah (dan banyak contoh lain) bisa menjadi salah kalau mereka sudah melakukan sebuah aksi didalamnya. Mencoba menggoda dan merebut istri/suami orang karena rasa sukanya, ini akan menjadi salah dan jahat karena dia sudah melakukan suatu perbuata dan usaha. 

Selagi itu adalah perasaan, sesuai dengan katanya "perasaan", rasa. Sesuatu yang kita hanya rasakan itu bukan kata kerja. 

Lucu kalau seseorang dipenjara karena dia menyukai bakso. Wajar jika dia suka bakso kemudian membelinya namun pulang begitu saja tanpa bayar :)















Jumat, 28 Juni 2019

Mitra Wulanti: Ungkapan Sore Hari

Mitra Wulanti: Ungkapan Sore Hari: Setiap hari pasti ada sore Penelusuran siang menuju malam dengan menurunnya kadar sinar matahari tidak seperti siang hari lagi, panas teri...

Ungkapan Sore Hari

Setiap hari pasti ada sore
Penelusuran siang menuju malam dengan menurunnya kadar sinar matahari
tidak seperti siang hari lagi, panas terik membuat banyak orang berkeringat.

Banyak sekelompok remaja duduk tiga sampai empat orang, membicarakan orang kelima yang sengaja tidak diundang, ditemani es teh manis yang dibungkus plastik transparan diikat dengan karet gelang lengkap dengan sedotan, tidak terlalu diikat kencang nanti menghalangi es teh sampai ke kerongkongan.

Banyak juga burung-burung hinggap di atas pagar seng, satu ekor, dua ekor kemudian menjadi ramai. Hilang terusir seketika karena ada Ibu-Ibu mengangkat jemuran mengibaskan sarung hijau yang sudah kering tepat di belakang pagar. Kaca mata sudah bertengger siap sedia memandang jarak diluar batas, terlihat sekeliling penduduk kota besar yang pada dasarnya sama saja.

Pemandangan yang sama walau tidak sedang di kota besar.

Dan setiap hari pasti ada sore,
namun tidak semua adalah peralihan penuruan kadar sinar matahari,
bisa saja peralihan hujan terang menuju adzan maghrib yang akhirnya menghentikannya. Kemudian menjadi hening dan tenang serta angker pada waktu yang bersamaan.

Semua orang kembali pulang kerumah masing-masing, sibuk masing-masing
Samar-samar masih ada terdengar sekelompok orang berbicara tapi tidak ramai.

Sore hari adalah bagian paling indah dalam satu hari,
Titik lelah sekolah
Waktu bersandar dikursi kerja dengan lepas
Perjalanan menuju rumah
Ketentraman hati karena kau tak lagi ramai




Sabtu, 14 Mei 2016

Sweet Little Happiness

Ingat betapa isengnya aku waktu kirim tulisan ke lomba.
Gak kepikiran sama sekali bakal menang, karena cuma pengen setidaknya pernah masukin tulisan ke sebuah lomba.
And thank God aku justru juara. It's something WOW for me.
And you know what, cuma dengan uang perndaftaran yang terjangkau sekali aku ngedapetin empat item hadiah karena aku menang.
Jujur nih yaa, saking gak kepikiran bakal menang aku cek pengumumannya itu satu bulan setelah aku di email sama panitia, wuuhh that's my lucky day karena kalau aku gak kembali "iseng" ngebuka blog panitia acara, mungkin sampai sekarang gak bakal ngeh kalau ternyata aku dapetin sesuatu dan punya "sesuatu".
Walau pun mungkin bagi orang-orang ini hal yang sangat sepele, tapi bagi aku this is a cute happiness, dan jika kesenangan bisa didapat dari hal kecil so I would be honored to wait for that small things.

Mitra Wulanti:

Mitra Wulanti:

Kata Papa





Sabtu, 27 Februari 2016

Kisah Mawar

Kelam warna awan malam ini
sama seperti 
kelam hatiku
Seperti melihat TV tapi mati, 

Aku sering keluar rumah
setiap hari, tapi 
awan selalu sama
rel kreta api juga masih sama
Dan aku juga sama masih sama

Lalu apa yang salah?
lalu kenapa?  Berfikir, terfikir aku kuntuk merekah di sana
Mengapa kumbang melihat mawar merah yang banyak
tapi tak kunjung singgah pada si putih?

Iya, walau pun si putih juga tak satu
Kumbang hanya menyapa mawar putih tapi tak singgah
itu kenapa ? apa yang pada sang putih
Tak sepadankah?
Tak rupawankan jika disamadengankan merah?

Hey kumbang!  jangan kau kaji warna
karna warna akan luntur
Apakah kau rasa putih terlalu datar?
tak berwarna

Betapa bodoh pikirmu jika begitu!
Apakah kau rasa indah lebih lagi merah?
mungkin benar jika engkau tak ubah sang putih,
bukan jadi merah tapi jadi warna ekor mu

Tak penah kau fikir
betapa indah sang putih saat terpadu dengan warna kuning, hitam
tubuh dan ekormu
paduan

Betapa cantik dalam sang putih 
yang belum didatangi tamu sepertimu
namun indah cantik itu tak dapat nampak jelas
bila kau hanya menyapa

Maka berkunjunglah
bertamulah padanya
maka kan kau lihat putih tak kalah dengan merah
bahkan mawar putih mungkin lebih indah ...


28 Sept 2011